Judul: Budaya Konservasi

Penulis: Dr. Ir. Alfred O. M. Dima, M.Si., Veince Benjamin Silahooy, S.Si., M.Si., Theofilus J. F. K. Matrutty, S.E., M.Si., Nathalia Yohana Johannes, S.Teol., M.Teol., C.ME., Pience Veralyn Maabuat, S.Si., M.Si., [dan 6 lainnya] Editor: Dr. Adrien Jems Akiles Unitly, S.Si., M.Si., AIFO., Dr. Ratna Siahaan, M.Si.
ISBN: –
Halaman: viii, 191 hlm
Cover: Soft Cover
Ukuran: 15 x 23 cm
Berat: 320 gr

Deskripsi:
Konservasi merupakan upaya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana dengan berpedoman pada asas pelestarian. Sumber daya alam adalah unsur-unsur hayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) dengan unsur non hayati di sekitarnya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem.
“Budaya Konservasi” merupakan buku yang memuat kompilasi dari berbagai bab yang membahas aspek-aspek yang kompleks dari budaya konservasi di Indonesia yang dimulai dari sejarah konservasi, eksploitasi alam tanpa memikirkan kesinambungan sumberdaya alam, pertambahan penduduk yang meningkatkan kebutuhan ekonomi menyebabkan peningkatan eksploitasi alam dan perlindungan hukum terhadap kearifan lokal.
Pendampingan pemerintah sangat diharapkan terhadap kegiatan kearifan lokal, dan aksi ajakan bagi kita semua untuk berperan aktif dalam memperkuat kearifan lokal sebagai budaya konservasi di Indonesia merupakan titik klimaks merawat dan melestarikan sumberdaya alam yang berkesinambungan. Hal ini harus menjadi dasar lahirnya komitmen pemerintah dan masyarakat secara hukum dan kesadaran pribadi untuk menjaga dan memperkuat kearifan lokal sebagai budaya konservasi di Indonesia.
Buku ini merupakan panduan komprehensif yang berisi pengetahuan, pandangan, dan pemahaman yang mendalam tentang budaya konservasi di Indonesia.
Penulis harap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan wawasan bagi pembaca dari berbagai latar belakang yang peduli terhadap masa depan lingkungan, dapat melestarikan sumberdaya alam, dan merawat budaya kearifan lokal berbasis konservasi di Indonesia untuk generasi mendatang.