Kopi, Hujan, Rindu dan Senja

Rp60,000 Rp70,000

Ada 100 puisi dalam buku ini yang penulis diversifikasikan; modern dan kontemporer, prismatis maupun diafan. Puisi-puisinya ditulis selama satu dekade (2011-2021). Dihimpun dan disajikan serupa kenangan dari nyawa yang bernama kopi, hujan, rindu, dan senja.

Add to wishlist
Share
Category

    Judul: Kopi, Hujan, Rindu dan Senja

    Penulis: Hans Hujan
    ISBN: –
    Halaman: 124 hlm
    Berat: 120 gr
    Ukuran: 14 x 20 cm

     

    Deskripsi:

    Kata-kata adalah sekumpulan nyawa yang hidup di semua tubuh makhluk-Nya. Bukan hanya makhluk biologis yang termasuk dalam enam kingdom saja; eubacteria, archaebacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia. Atau secara awam___sederhananya bukan hanya manusia, hewan, dan tumbuhan saja. Tanpa kita sadari segala hal, benda-benda, zat-zat, dan semua fenomena yang ada di bumi, langit, dan perasaan-perasaan yang muncul di hati pun juga merupakan makhluk___ciptaan-Nya.

    Kata-kata memberikan nama pada semua makhluk-Nya sebagai identitas yang masing-masing bersifat identik dan unik, sehingga pada momentum tertentu manusia mampu merasakan dan mengimajinasikan ekspresi wajah-wajah yang berbeda dari setiap nyawa yang ada di sekitarnya; misal pada nyawa yang hidup pada sebuah kopi, hujan, rindu, dan senja.

    Penulis pun mencoba berinteraksi dengan kopi, hujan, rindu, dan senja untuk mengetahui cerita yang ingin mereka sampaikan. Dengan mendengarkan mereka akhirnya penulis bisa merasakan kemudian menuangkan cerita mereka dalam bentuk sajian-sajian puisi yang ditulis dari tahun 2011-2021. Namun tak langsung disajikan begitu saja. Perlu waktu dan kesabaran yang tak sebentar untuk menyaring, mengekstrasi, sampai mengkomposisi cerita-cerita itu agar jernih sehingga kemudian bisa disajikan dengan sangat nikmat. Maka penulis harus intensif melakukan tafakur dan tadabur dengan proses perenungan, meditasi, dan kontemplasi mendalam terlebih dahulu___kadang juga impersonat.

    Rupanya cerita kopi, hujan, rindu, dan senja tidak bisa dilepas dari peran manusia___termasuk penulis. Baik manusia yang menyukainya maupun yang tidak menyukainya. Sehingga puisi-puisi dalam buku ini lebih banyak menyajikan hal-hal yang bersifat subjektif ketimbang yang objektif. Selalu muncul beragam versi dan ekspresi ketika mereka___kopi, hujan, rindu, dan senja___berkumpul atau satu per satu mendatangi penulis untuk menceritakan perihal perasaannya; ada yang mengisak tangis, merundung sedih, mengharu bahagia, meresah pasrah, penuh amarah, bisik-bisik jorok, melawak, malu-malu, romantis, tenang, senang, gamang, bingung, bijaksana, ceplas-ceplos, apatis, pesimis, optimis, dan sebagainya.

    Mereka adalah kenangan yang sudah, sedang, dan akan terseduh dengan rasa kata-kata. Sehingga 100 puisi yang ada dalam buku ini terdiversifikasikan ke berbagai jenis baik itu prismatis maupun diafan. Baik itu terkemas secara modern atau baru dan kontemporer. Namun penulis berusaha agar tidak meninggalkan karakteristiknya dengan menanamkan aspek filosofis dan lisentia poetica.

    Seperti yang pernah disampaikan di Rasa Pengantar  buku himpunan kepingan puisi sebelumnya yang berjudul Pluviophileisme; puisi-puisi yang ditulis dalam rentang waktu satu dekade (2010-2020). Dan sampai saat buku Kopi, Hujan, Rindu, dan Senja ini ditulis pun prinsip penulis masih tetap dipegang kuat dan sama: Puisi itu lebih jujur dari sebuah fakta.

    Sekarang cari kursi atau tempat paling enak agar posisimu lebih nyaman untuk mulai berkhidmat dengan perasaan. Cobalah katakan sejujur-jujurnya kepada nyawa yang hidup di inti dada kamu. Apakah kamu juga memiliki cerita dan rasa yang sama dengan kopi, hujan, rindu, dan senja? Bisa jadi isi dari puisi-puisi di dalam buku ini adalah kamu yang sebenar-benarnya kamu. Ya, kamu.

    Karena pada akhirnya buku ini akan sampai ke mejamu dan dibuka oleh jemari tanganmu. Pesanan secangkir puisi dengan beragam kandungan cerita sudah datang. Mumpung masih hangat. Maka hayatilah, nikmatilah, dan menyatulah dengan dirimu yang sesungguhnya___seutuhnya.

    Reviews

    There are no reviews yet.

    Be the first to review “Kopi, Hujan, Rindu dan Senja”

    Your email address will not be published. Required fields are marked *